Peristiwa Fathu Makkah

 

Peristiwa Fathu Makkah

A.    Sebab-Sebab Fathu Makkah

Fathu dalam bahasa Arab berasal dari fiil madhi kata fataha (فَتَحَ  ) yang artinya membuka. Dan Makkah adalah kota suci umat islam, selain kota kelahiran Nabi Muhammad. Di kota ini terdapabat bangunan Ka’bah, tempat umat islam sedunia melaksanakan haji yang merupakan rukun Islam yang kelima. Jadi Fathu Makkah berarti pembebasan kota mekah.

Fathu Makkah terjadi pada tahun 630 M. Tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan 8H. Hal ini terjadi karena penghianatan kafir Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah. Pelanggaran itu adalah penyerangan Bani Bakar (sekutu Quraisy) terhadap Bani Khuza’ah (sekutu muslim).

Salah satu isi Perjanjian Hudaibiyah menyatakan bahwa semua suku diperbolehkan bersekutu. Berdasarkan hal itu, kaum muslimin bersekutu dengan Bani Khuza’ah dan kaum Quraisy bersekutu dengan Bani Bakar.

Karena suatu permasalahan Bani Bakar menyerang dan menewaskan 20 orang anggota Bani Khuza’ah, keadaan menjadi lebih parah ketika kaum Quraisy membantu Bani Bakar.

Tindakan tersebutlah yang mengakibatkan pelanggaran perjanjian Hudaibiyah. Dan akhirnya Amr bin Salim melaporkan kepada Nabi Muhammad saw.

Mendengar pengaduan Bani Khuza’ah, Nabi Muhammad saw memberikan 3 pilihan kepada Kaum Quraisy.

1.      Kaum Quraisy membayar diyat (denda).

2.      Kaum Quraisy memutuskan persekutuan dengan Bani Bakar.

3.      Kaum Quraisy menyatakan perjanjian Hudaibiyah tidak berlaku lagi. Hal ini berarti kaum muslimin akan menyerang Mekah.

Sebagai Jawabannya, kaum Quraisy memilih pilihan ketiga dan mereka mengirim Abu Sofyan ke Madinah untuk memperbaharui perjanjian dengan pihak muslim. Akan tetapi usaha itu gagal.

 

B.     Penaklukan Kota Mekah

Selama mengadakan persiapan perang, Nabi Muhammad berusaha merahasiakannya. Namun salah seorang sahabat yang bernama Hatib bin Balta’ah menulis surat kepada kaum kafir Quraisy untuk memberi tahu segala sesuatu yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Allah swt memberitahukan kepada Nabi Muhammad tentang perbuatan Hatib tersebut. Nabi Muhammad segera mengutus Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam untuk mengambil kembali surat tersebut. Dan keduanya berhasil mendapatkan surat itu dan kembali ke Madinah.

Tentara islam kemudian dibagi menjadi 4 (empat) divisi

1.      Divisi 1 dipimpin Zubair bin Awwam dengan tugas memasuki Mekah dari Utara.

2.      Divisi 2 dipimpin Kholid bin Walid dengan tugas memasuki Mekah dari Selatan.

3.      Divisi 3 dipimpin Sa’ad bin Ubadah yang kemudian diganti oleh putranya Qais bin Sa’ad dengan tugas memasuki kota Mekah dari arah Barat.

4.      Divisi 4 dipimpin Abu Ubaidah bin Al-Jarrah yang bersama Nabi Muhammad memasuki kota Mekah dari arah barat laut di kaki Bukit Hind.

Nabi Muhammad berwasiat kepada pasukannya agar tidak melakukan pertempuran kecuali orang yang memerangi mereka dan 6 lelaki serta 4 wanita. 10 orang tersebut adalah

1.      Ikrimah bin Abu Jahal,

2.      Habbar bin Al-Aswad,

3.      Abdullah bin Sa’ad bin Abu Sarah

4.      Muqis bin Dhababah al-Laitsi

5.      Huwaiwits bin Nuqaid

6.      Abdullah bin Hilal

7.      Hindun binti Utbah

8.      Sarah mantan budak Amr bin Hisyam (Abu Jahal)

9.      Fartanai (Wanita yang selalu menyanyikan lagu penghinaan Nabi Muhammad)

10.  Qarinah (Wanita yang selalu menyanyikan lagu penghinaan Nabi Muhammad)

 

C.     Menghindari Pertumpahan Darah

Sebelum memasuki Kota Mekah, pasukan muslimin berkemah di sebuah daerah bernama Marr al-Zhahran. Rasulullah memerintahkan agar pasukan muslimin membuat api unggun yang besar sehingga jika dilihat penduduk Mekah akan menyebarkan rasa takut di hati mereka. Keberadaan api unggun tersebut langsung memancing keingintahuan Abu Sofyan yang sedang melakukan pengintaian terhadap Islam. Abu Sofyan dengan didampingi oleh Abbas bin Abdul Muthalib menghadap Nabi Muhammad menyatakan syahadat.

Akhirnya seluruh pasukan muslimin sejumlah 10.000 tentara berhasil memasuki kota Mekah tanpa menumpahkan  darah, kecuali pasukan Kholid bin Walid yang mendapat perlawanan dari sekelompok pemuda Quraisy yang dipimpin oleh Ikrimah bin Abu Jahal. Pertempuran itu mengakibatkan 2 orang tentara Islam mati syahid.

Pimpinan Quraisy Abu Sofyan masuk Islam. Sebagai penghormatan atasnya, Nabi Muhammad saw berseru “Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sofyan, ia akan aman, barang siapa yang menutup pintu rumahnya, ia akan aman. Dan barang siapa yang memasuki Masjidil Haram dia juga akan aman.”

Nabi Muhammad saw segera memasuki Masjidil Haram dan segera menghancurkan kurang lebih 360 berhala. Kemudian berpaling kepada penduduk Mekah dan berkata “Pergilah! Sesungguhnya kalian bebas”. Dengan pengampunan tersebut penduduk Mekah berbondong-bondong menyatakan keislamannya dan bersyahadat.

Beberapa faktor yang membuat kaum muslimin berhasil menaklukan kota Mekah

1.      Hilangnya pengaruh Yahudi.

2.      Kaum muslimin makin berpengaruh dalam segala segi kehidupan bangsa Arab.

3.      Kaum Quraisy tidak lagi mempunyai sekutu

4.      Banyak tokoh dan pemuka Quraisy yang masuk Islam.

 

D.    Memaafkan Penduduk Mekah.

Nabi Muhammad bukanlah orang pendendam dan suka bermusuhan. Meskipun telah menaklukan Mekah, beliau tidak membalas perbuatan orang kafir Quraisy. Beliau lebih suka memaafkan perlakuan mereka. Beliau juga berpegang teguh dan menepati janjinya untuk menjadikan Mekah sebagai kota yang aman.

 

E.     Menjaga Kehormatan Penduduk Mekah.

Setelah peristiwa Fathu Makkah, Nabi Muhammad telah menjaga kehormatan penduduk Mekah, yaitu dengan memperlakukan mereka dengan santun. Inilah yang menunjukkan kemuliaan ajaran Islam. Kaum muslimin diperintahkan untuk berdakwah dengan damai. Dengan menekankan Ukhuwah Islamiyah, kedamaian, keadilan, musyawarah, kasih sayang, menolong dan saling melindungi.

Comments

Popular posts from this blog

Modul Pembelajaran TIK Kelas VI Ikon Pendukung Software Pengolah Kata

Modul Pembelajaran TIK Kelas V Membuat Pembatas Buku

Daftar Materi Pesantren Ramadhan SDS IT PRESTASI CENDIKIA